Lawan kepada sihat seseorang itu adalah sakit. Dan tentunya setiap manusia tidak akan lari dengan ujian sakit yang Allah SWT berikan kepadanya.
Artikel pada kali ini, kami akan kongsikan beberapa doa tahan sakit yang pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan keperluannya dalam kehidupan seharian.
Terdapat beberapa doa tahan sakit yang boleh kita amalkan untuk kesembuhan penyakit yang dihidapi. Berikut adalah lafaz bacaan dalam Bahasa Arab dan rumi serta terjemahannya.
Doa ini pernah diriwayatkan dalam hadis Imam Tirmizi dari Ibnu Abbas RA berkaitan dengan penyembuhan segala penyakit, dari demam dengan membaca:
Bismillahil kabiri, a’udzu billahil ‘azhimi min syarri kulli ‘irqin na’arin wa min syarri harrin nar
Maksudnya: “Dengan nama Allah Yang Maha Besar. Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung dari luka yang mengeluarkan darah dan dari keburukan panas neraka.”
Dalam Kitab Syarah Hisnul Muslim, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada para sahabatnya mengenai satu doa tahan sakit untuk menghilangkan rasa sakit parah atau teruk.
Dikatakan, Utsman bin Al Ash RA telah datang kepada Rasulullah SAW dan mengadu akan rasa sakit di bahagian tubuhnya.
Kemudian, Rasululullah mengajarkan doa ini dan menyuruh Utsman untuk meletakkan tangannya pada tempat yang sakit sambil membaca doa berikut sebanyak 7 kali:
A’udzubillahi wa qudrotihi min syarri ma ajidu wa uhadzir.
Maksudnya: “Aku berlindung kepada Allah dengan kemuliaan dan kekuasaan Nya dari segala keburukan yang kudapatkan dan kukhawatirkan.”
Doa ini boleh menghilangkan rasa sakit gigi dengan izin Nya, seperti mana yang pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“A’uudzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru“
Maksudnya: “Aku berlindung kepada Allah dengan kemuliaan dan kekuasaan Nya dari segala keburukan yang kudapatkan dan kukhawatirkan.”
Selawat syifa adalah satu selawat khusus yang bertujuan untuk kesihatan dan penyembuhan kepada penyakit.
Perkataan “syafi” dalam selawat ini adalah menyembuhkan. Bacaan selawat tersebut adalah seperti yang berikut:
“Allahumma solli ‘ala sayyidina Muhammad. Tibbil qulubi wadawaa iha. Wa ‘afiyatil abdani wa syifa iha. Wanuu ril absori wa dhiya iha. Wa ‘ala aalihi wasohbihi wasallim”
Maksudnya: “Ya Allah, limpahkanlah selawat ke atas penghulu kami, Nabi Muhammad yang merupakan ubat kepada hati-hati manusia dan penawarnya, kesembuhan bagi badan-badan dan penyembuhnya, cahaya segala penglihatan dan sinarannya, (begitu juga selawat ini dilimpahkan) ke atas ahli keluarga baginda, para sahabatnya, serta limpahkanlah kesejahteraan (ke atas mereka).”
“Bismillahirrahmanirrahim. Qul huwallahu ahad. Allahus samad. Lam yalid wa lam yulad. Wa lam yakul lahu kufuwan ahad”
Maksudnya: “Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. atakanlah (wahai Muhammad): (Tuhanku) ialah Allah Yang Maha Esa. Allah Yang menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon sebarang hajat.
Ia tidakberanak, dan ia pula tidak diperanakkan. Dan tidak ada sesiapapun yang serupa dengan Nya.
“Qul a’uudzu bi rabbil falaq. Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab. Wa min syarrin naffaa tsaati fil uqad. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.”
Maksudnya: “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar). Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan dan dari kejahatan malam apabila telah gelap-gelita.
Dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang menium pada buhul-buhul (talinya). Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
Qul a’uuzu birobbinnaas. Malikinnaas. Ilaahinnaas. Min syarril waswaasil khonnaas. Allazi yuwas wisufii suduu rinnaas. Minaal jinnati wannaas
Maksudnya: “Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung kepada (Allah) Pemulihara sekalian manusia. Yang Menguasai sekalian manusia. Tuhan yang berhal disembah oleh sekalian manusia
Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam. Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia. (Iaitu pembisik dan penghasut) dari kalangan jin dan manusia.”
Imam Ahmad pernah meriwayatkan daripada Ubay bin Ka’ab bahawa Nabi SAW pernah bertanya kepadanya tentang ayat yang paling agung di dalam kitab Allah.
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya ayat kursi itu mempunyai satu lidah dan dua bibir yang senantiasa menyucikan al-Malik (Allah) di sisi tiang ‘Arsy.” – (Tafsir Ibnu Katsir)
Maksudnya: “Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhluk Nya).
Yang tidak mengantuk usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi.
Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisi Nya melainkan dengan izin Nya. Yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka.
Sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan) ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki (memberitahu kepadanya).
Luasnya Kursi Allah (ilmu Nya dan kekuasaan Nya) meliputi langit dan bumi; dan tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya.
Dan Dia lah Yang Maha Tinggi (darjat kemuliaan Nya), lagi Maha Besar (kekuasaan Nya).”
Tangan diletakkan di atas bahagian perut yang sakit, lalu bacalah doa seperti yang berikut ini:
“Bismillah (3 x) A’udzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir (7 x)”
Maksudnya: “Dengan menyebut nama Allah, dengan menyebut nama Allah, aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya dari kejelekan yang aku dapatkan dan aku waspadai.” – (Hadis Riwayat Muslim no. 2202)
Baca doa ini ketika sedang sakit sambil mengusapkan dengan tangan kanan lalu diletakkan di bahagian anggota yang sakit.
Allaahumma rabban naasi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syaafi. Laa syaafiya illā anta syifaa’an lā yughaadiru saqaman.
Maksudnya: “Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit. Sembuhkanlah, Engkaulah penyembuh. Tidak ada penawar selain dari penawar-Mu, penawar yang menghabiskan sakit dan penyakit.”
Nabi Ayyub AS membaca doa ini saat tengah menderita sakit yang amat parah sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al Anbiya, ayat 83.
Rabbahu anni massaniyaḍ ḍurru wa anta ar hamur rahimin
Maksudnya: “Ya Allah, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang.”
Letakkan tangan di bahagian tubuh yang sakit, lalu baca doa berikut sebanyak 7 kali:
Bismillah, bismillah, bismillah. A’uudzu billahi wa qudratihii min syarri maa ajidu wa uhaa dziru
Maksudnya: “Aku berlindung kepada Allah dengan kekuasaannya, dari keburukan yang aku jumpai dan aku khawatirkan.”
Antara doa yang pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW apabila seseorang itu sudah tidak sanggup dalam menghadapi rasa sakit.
Allahumma ahyinii maa kaanatil hayaatu khoiral lii, wa tawaffa nii idzaa kaanatil wafaatu khoiral lii
Maksudnya: “Ya Allah, panjangkanlah usiaku jika hidup itu lebih baik dariku atau wafatkanlah aku, jika mati itu lebih baik bagiku.”
Bismillaahil kabiiri na’uudzu billaahil ‘adhiim min syarri irqin na’aarin wa min syarri harrin naar.
Maksudnya: “Dengan menyebut nama Allah, Yang Mahabesar aku berlindung dengan Allah dari keburukan otot-otot yang sobek dan dari panasnya api neraka.”
Selain dari doa tahan sakit ini, anda juga boleh baca artikel agama kami yang lain mengenai koleksi doa seperti:
Rujukan: